Minggu, 21 Agustus 2011

GGK [Gagal Ginjal Kronik]

I.     Pengertian

Gagal ginjal kronik merupakan penurunan faal ginjal yang menahun yang umumnya tidak riversibel dan cukup lanjut. (Suparman, 1990: 349).
Gagal ginjal kronik merupakan perkembangan gagal ginjal yang progresif dan lambat, biasanya berlangsung dalam beberapa tahun (Lorraine M Wilson, 1995: 812).

II.  Etiologi

1.         Gout menyebabkan nefropati gout.
2.         Diabetes Mellitus yang menyebabkan nefropati DM.
3.         SLE yang menyebabkan nefropati SLE.
4.         Riwayat batu yang menyebabkan penyakit ginjal glomerular.
5.         Riwayat edema yang mengarah ke penyakit ginjal glomerular.
6.         Riwayat penyakit ginjal dalam keluarga (yang diduga mengarah ke penyakit ginjal genetik).

III.     Klasifikasi

Sesuai dengan test kreatinin klirens, maka GGK dapat di klasifikasikan menjadi 4, dengan pembagian sebagai berikut:
1.         100-76 ml/mnt, disebut insufisiensi ginjal berkurang.
2.         75-26 ml/mnt, disebut insufisiensi ginjal kronik.
3.         25-5 ml/mnt, disebut gagal ginjal kronik.
4.         < 5 ml/mnt, disebut gagal ginjal terminal.

IV.  Komplikasi

1.         Hipertensi.
2.         Infeksi traktus urinarius.
3.         Obstruksi traktus urinarius.
4.         Gangguan elektrolit.
5.         Gangguan perfusi ke ginjal.

V.    Gejala dan tanda

1.         Hematologik
Anemia normokrom, gangguan fungsi trombosit, trombositopenia, gangguan lekosit.
2.         Gastrointestinal
Anoreksia, nausea, vomiting, fektor uremicum, hiccup, gastritis erosiva.
3.         Syaraf dan otot
Miopati, ensefalopati metabolik, burning feet syndrome, restless leg syndrome.
4.         Kulit
Berwarna pucat, gatal-gatal dengan eksoriasi, echymosis, urea frost, bekas garukan karena gatal.
5.         Kardiovaskuler
Hipertensi, nyeri dada dan sesak nafas, gangguan irama jantung, edema.
6.         Endokrin
Gangguan toleransi glukosa, gangguan metabolisme lemak, gangguan seksual, libido, fertilitas dan ereksi menurun pada laki-laki, gangguan metabolisme vitamin D.

VI.    Pemeriksaan penunjang

1.         Radiologi
Ditujukan untuk menilai keadaan ginjal dan menilai derajat dari komplikasi yang terjadi.
2.         Foto polos abdomen untuk menilai bentuk dan besar ginjal (batu a/ obstruksi)
Dehidrasi akan memperburuk keadaan ginjal oleh sebab itu penderita diharapkan tidak puasa.
3.         IVP (Intra Vena Pielografi) untuk menilai sistem pelviokalises dan ureter
Pemeriksaan ini mempunyai resiko penurunan faal ginjal pada keadaan tertentu, misalnya : usia lanjut, DM, dan Nefropati Asam Urat.
4.         USG untuk menilai besar dan bentuk ginjal, tebal parenkim ginjal, kepadatan parenkim ginjal, antomi sistem pelviokalises, ureter proksimal, kandung kemih serta prostat.
5.         Renogram untuk menilai fungsi ginjal kanan dan kiri, lokasi dari gangguan (vaskuler, parenkim, ekskresi ), serta sisa fungsi ginjal.
6.         Pemeriksaan radiologi jantung untuk mencari kardiomegali, efusi perikardial.
7.         Pemeriksaan Radiologi tulang untuk mencari osteodistrofi (terutama untuk falanks jari), kalsifikasi metastasik.
8.         Pemeriksaan radilogi paru untuk mencari uremik lung; yang terkhir ini dianggap sebagai bendungan.
9.         Pemeriksaan Pielografi Retrograd bila dicurigai obstruksi yang reversibel.
10.     EKG untuk melihat kemungkinan :hipertropi ventrikel kiri, tanda-tanda perikarditis, aritmia, gangguan elektrolit (hiperkalemia).
11.     Biopsi ginjal :
12.     Pemeriksaan Laboratorium yang umumnya dianggap menunjang, kemungkinan adanya suatu Gagal Ginjal Kronik :
-          Laju Endap Darah : Meninggi yang diperberat oleh adanya anemia, dan hipoalbuminemia.
-          Anemia normositer normokrom, dan jumlah retikulosit yang rendah.
-          Ureum dan kreatinin : Meninggi, biasanya perbandingan antara ureum dan kreatinin lebih kurang 20 : 1. Ingat perbandingan bisa meninggi oleh karena perdarahan saluran cerna, demam, luka bakar luas, pengobatan steroid, dan obstruksi saluran kemih.
Perbandingan ini berkurang : Ureum lebih kecil dari Kreatinin, pada diet rendah protein, dan Tes Klirens Kreatinin yang menurun.
-          Hiponatremi : umumnya karena kelebihan cairan.
-          Hiperkalemia : biasanya terjadi pada gagal ginjal lanjut bersama dengan menurunnya diuresis.
-          Hipokalsemia dan Hiperfosfatemia : terjadi karena berkurangnya sintesis 1,24 (OH)2 vit D3 pada GGK.
-          Fosfatase lindi meninggi akibat gangguan metabolisme tulang, terutama Isoenzim fosfatase lindi tulang.
-          Hipoalbuminemis dan Hipokolesterolemia; umumnya disebabkan gangguan metabolisme dan diet rendah protein.
-          Peninggian Gula Darah , akibat gangguan metabolisme karbohidrat pada gagal ginjal, (resistensi terhadap pengaruh insulin pada jaringan ferifer)
-          Hipertrigliserida, akibat gangguan metabolisme lemak, disebabkan, peninggian hiormon inslin, hormon somatotropik dan menurunnya lipoprotein lipase.
-          Asidosis metabolik dengan kompensasi respirasi menunjukan pH yang menurun, BE yang menurun, HCO3 yang menurun, PCO2 yang menurun, semuanya disebabkan retensi asam-asam organik pada gagal ginjal.

VII.  Penatalaksanaan

1.         Tentukan dan tatalaksana terhadap penyebab.
2.         Optimalisasi dan pertahankan keseimbangan cairan dan garam.
3.         Diet tinggi kalori rendah protein.
4.         Kendalikan hipertensi.
5.         Jaga keseimbangan eletrolit.
6.         Mencegah dan tatalaksana penyakit tulang akibat GGK.
7.         Modifikasi terapi obat sesuai dengan keadaan ginjal.
8.         Deteksi dini terhadap komplikasi dan berikan terapi.
9.         Persiapkan program hemodialisis.
10.     Transplantasi ginjal.

1 komentar:

  1. Best 10 Casinos Near Harrah's Casino - Mapyro
    Find the closest casinos 삼척 출장마사지 to Harrah's Casino in San Diego County, along with 여주 출장샵 other 강릉 출장샵 Casino Resort Harrah's Hotel Atlantic 제주 출장샵 City, 777 Harrah's Boulevard, 남원 출장마사지 Atlantic City,

    BalasHapus